Galaxy X Fold7: Awal Era Baru Ponsel Lipat dengan Teknologi AI Vision Pro

PALTV.CO.ID- Samsung kembali menegaskan dominasinya di pasar ponsel lipat dengan meluncurkan Galaxy X Fold7, perangkat premium yang disebut-sebut membuka “era baru” dalam dunia smartphone modern. 

Tak sekadar lipatannya yang semakin sempurna, Galaxy X Fold7 kini hadir dengan teknologi kecerdasan buatan terbaru, AI Vision Pro, yang menjadi pusat pengalaman baru bagi pengguna. 

Inovasi ini tidak hanya memperkuat posisi Samsung di pasar flagship, tetapi juga menetapkan standar baru bagi ponsel masa depan.

Desain Futuristik yang Makin Tipis dan Elegan

Sejak pertama kali memperkenalkan seri Fold, Samsung konsisten menghadirkan desain yang terus berevolusi. 

Kini, Galaxy X Fold7 tampil dengan bodi lebih ramping 15% dan bobot lebih ringan 10% dibanding generasi sebelumnya. Engsel “FlexHinge 3.0” yang baru memberikan mekanisme lipatan nyaris tanpa celah, menjadikannya tampak solid baik dalam posisi terbuka maupun tertutup.

BACA JUGA:Google Tambahkan Lebih Banyak Pembaruan Fitur AI ke Pixel

Layar utama berukuran 7,9 inci Dynamic AMOLED 2X kini mampu mencapai kecerahan puncak hingga 2.600 nits, memastikan visibilitas sempurna bahkan di bawah sinar matahari terik. 

Sementara layar luar berukuran 6,3 inci kini memiliki rasio lebih ideal untuk penggunaan satu tangan, menjadikannya lebih praktis saat menavigasi aplikasi atau menjawab pesan singkat.

Tidak hanya indah secara visual, desainnya juga mengusung material Armor Aluminum generasi baru yang lebih kokoh serta lapisan Gorilla Glass Armor di bagian depan dan belakang. Kombinasi ini menghadirkan rasa aman dan premium yang nyata dalam genggaman.

AI Vision Pro: Otak Cerdas yang Mengubah Segalanya

Yang membuat Galaxy X Fold7 benar-benar berbeda dari generasi sebelumnya adalah AI Vision Pro, sistem kecerdasan buatan terintegrasi yang dikembangkan langsung oleh Samsung bersama mitra teknologi globalnya.

keunggulan ponsel lipat Galaxy X Fold7 terbaru--Foto: Youtube@Putu Reza

AI Vision Pro bekerja layaknya otak tambahan di dalam perangkat, mampu menganalisis konteks visual secara real time. Misalnya, saat kamera diarahkan ke objek tertentu, sistem dapat secara otomatis memberikan informasi detail tentang benda tersebut — mulai dari deskripsi produk hingga lokasi pembelian terdekat.

Sumber: berbagai sumber