Kondisi Gedung Sejarah 5 Hari 5 Malam Palembang Nyaris Roboh

PALEMBANG,PALTV.CO.ID – Kondisi gedung bersejarah yang menjadi saksi pertempuran lima hari lima malam di PALEMBANG kini memprihatinkan.

Bangunan yang terletak di Jalan Merdeka tersebut tampak rusak berat, dengan sejumlah bagian retak dan nyaris roboh akibat faktor usia serta kurangnya perawatan.

Gedung yang dahulu menjadi tempat perjuangan rakyat Palembang melawan agresi Belanda pada 1 hingga 5 Januari 1947 itu, kini terbengkalai dan belum mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah.

Anggota Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Palembang, Kemas Ari Panji, menyayangkan kondisi bangunan yang memiliki nilai sejarah tinggi tersebut.

BACA JUGA:Wali Kota Palembang buka sosialisasi perwali pengendalian gratifikasi

BACA JUGA:Dinas Sosial Sumsel Bergerak Cepat Tanggapi Kasus Adik Fatiyah, Korban Kekerasan yang Viral di Media Sosial

Bagian dinding gedung tampak retak dan nyaris ambruk akibat usia bangunan yang sudah tua.-Suryadi-PALTV

“Gedung ini adalah salah satu lokasi penting dalam sejarah perjuangan rakyat Palembang. Sayang sekali, kondisinya kini nyaris roboh dan tidak terawat. Padahal, bangunan ini menjadi saksi bisu semangat kemerdekaan di masa lalu,” ujarnya.

Bangunan yang dulunya dimiliki oleh pahlawan nasional asal Sumsel, AK Gani, kerap digunakan sebagai tempat pertemuan para pejuang kemerdekaan. Menurut Kemas Ari Panji, gedung ini merupakan aset bersejarah milik Pemerintah Kota Palembang yang seharusnya dijaga dan dimanfaatkan kembali.

Anggota Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Palembang, Kemas Ari Panji, menyayangkan kondisi bangunan yang memiliki nilai sejarah tinggi tersebut.-Ilham-PALTV

“Kami dari TACB mendorong agar Pemkot segera melakukan revitalisasi. revitalisasi ini bukan hanya memperbaiki fisik bangunan, tetapi juga menghidupkan kembali fungsi gedung sebagai pusat edukasi sejarah bagi generasi muda Palembang,” tambahnya.

Dengan dilakukan perbaikan dan pelestarian, diharapkan gedung bersejarah tersebut tidak hanya menjadi monumen diam masa lalu, namun juga ruang pembelajaran tentang perjuangan dan semangat kemerdekaan bagi masyarakat Sumatera Selatan.

Sumber: paltv.co.id