Kisah Dramatis Perjalanan Karir Rhoma Irama, dari Orkes Melayu Purnama hingga Membentuk Orkes Melayu Soneta

Kisah Dramatis Perjalanan Karir Rhoma Irama, dari Orkes Melayu Purnama hingga Membentuk Orkes Melayu Soneta

Kaset album Rhoma Irama koleksi Ahmad Ramli.-Ahmad Ramli-paltv.co.id/Ahmad Ramli

PALEMBANG, PALTV.CO.ID - Siapa yang tak kenal dengan Rhoma Irama si “Raja Dangdut”? Hm, barang kali para penggemar musik Dangdut sudah bisa dipastikan mengenalnya, jika belum ya kebangetan dong.

Namun, tahukah kalian bahwa RH pada nama musisi legendaris dangdut itu adalah singkatan dari Raden Haji? Ya, benar, Raden Haji adalah gelar yang disematkan pada nama sang maestro Oma Irama dan ditulis di sampul-sampul album hits beliau. Seiring berjalannya waktu, akrablah para penggemar Bang Haji dengan sebutan Rhoma Irama.

Pria kelahiran Tasikmalaya, Jawa Barat pada 11 Desember 1946 ini, mengawali karir bermusiknya pada tahun 1960-an. Sejak kecil Rhoma Irama telah menyukai musik.

Mengutip dari laman Biografiku.com dalam artikel Biografi Rhoma Irama, Kisah Perjalanan Sang Raja Dangdut Indonesia, ketertarikan dan bakat Rhoma Irama pada musik sudah terlihat ketika masih duduk di bangku kelas 2 Sekolah Dasar. Kala itu, Rhoma Irama kecil sudah mampu menyanyikan lagu-lagu barat dan India. Lagu kesukaan mamanya No Other Love pun menjadi kesukaannya juga.

BACA JUGA:Desa Pangkul Berusia 3 Abad Lebih, Menakjubkan!


Kaset album Rhoma Irama koleksi Ahmad Ramli.-Ahmad Ramli-paltv.co.id/Ahmad Ramli

Begitu pula lagu India populer di masa itu Mera Bilye Buchariajaya yang dilantunkan penyanyi kenamaan India Lata Mangeshkar, dilahap habis oleh Kak Rhoma Irama. Tak luput lagu-lagu Timur Tengah yang dilantunkan dengan merdu oleh penyanyi Ummi Kalsum, turut pula dinikmati Bang Rhoma cilik.

Kembali ke gelar Raden pada nama Rhoma Irama. Gelar tersebut menunjukan bahwa Bang Rhoma berasal dari keluarga keturunan ningrat. Ayahnya bernama Raden Burdah Anggawiyah dan ibunya bernama Titi Djuariyah. Dari benih cinta kasih ayah-ibunya ini, Rhoma mempunyai empat belas saudara. Terdiri dari delapan laki laki dan enam perempuan (delapan saudara kandung, empat saudara seibu, dan dua saudara tiri). Nah, Raden Haji Oma Irama adalah putra kedua ayah-ibunya. Ayah Rhoma Irama sendiri adalah seorang komandan gerilyawan Garuda Putih di Tasikmalaya, Jawa Barat.

Di dalam karir bermusiknya, Rhoma Irama pernah membentuk grup band Gayhand di tahun 1963. Setelah itu Rhoma bergabung dengan Orkes Melayu (OM) Candraleka pimpinan Umar Alatas. Melalui kanal youtube berjudul Kisah Rhoma Irama Bersama OM Purnama yang dipublikasikan Andi Steinberger pada 1 Oktober 2021, Rhoma Irama bercerita bahwa ia memulai debut rekaman lagu pertama ciptaannya yang berjudul “Ingkar Janji”. Pada video itu juga, Rhoma Irama menceritakan kenangannya membawakan lagu “Djelita Teruna” bersama Titing Yeni.

Selanjutnya, Rhoma Irama bergabung dengan OM Purnama. Melalui OM Purnama inilah Raden Haji Oma Irama atau lebih kerap disapa Bang Haji Rhoma Irama menemukan jati dirinya. Bang Haji pun menimba ilmu di OM Purnama pimpinan Awab Abdullah.

BACA JUGA:Catat! Ini Daftar Hari Libur Nasional 2023, Idul Fitri Tinggal 4 Bulan Lagi


Kaset album Rhoma Irama koleksi Ahmad Ramli.-Ahmad Ramli-paltv.co.id/Ahmad Ramli

Bersama Orkes Melayu Purnama, Rhoma Irama memantapkan eksistensinya di jalur musik Orkes Melayu. Bukan hanya sekedar sebagai penyanyi saja, Rhoma Irama bahkan mulai mencipta lagu. Salah satu lagu yang hits dan populer di masa itu adalah lagu “Ke Binaria” ciptaan Rhoma Irama bersama OM Purnama.

Bersama Orkes Melayu Purnama pimpinan Awab Abdullah, Rhoma Irama mulai mencapai puncak kesuksesan. Rhoma membawakan lagu-lagu ciptaan Awab Abdullah dan duet bersama Elvy Sukaesih dalam album "Pasar Minggu".

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: biografiku.com